Kamis, 03 Januari 2013

Tarbiyah Dzafiyah



Tarbiyah adalah pendidikan, pembinaan, sarana perbaikan diri yang bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Tarbiyah Dzafiyah adalah sarana tarbiyah untuk membentuk kepribadian islami oleh dan untuk diri sendiri, tuntutan bagi diri sendiri.

Tarbiyah merupakan nikmat yang besar, ilmu dan ukhuwah bisa didapat.

Urgensinya menjaga diri harus didahulukan daripada menjaga orang lain (QS. At-Tahrim: 6).

Kurangnya tidur dan lelahnya dakwah adalah nikmat.

Tidak boleh mengeluh diberi tugas dakwah.

Ketika yang wajib sudah selesai, yang sunnah menjadi kebutuhan kita. Ibaratkan sunnah seperti kapal Nabi Nuh, jika kita naik, kita akan selamat/beruntung. Jika tidak kita akan menjadi orang yang merugi.

Jika anda tidak mentarbiyahi diri sendiri, siapa yang mentarbiyahi diri anda? (QS. At-Thaghabun: 9)

Hisab kita bersifat individual. (QS. Maryam: 95, QS. Al-Isra: 13-14)

Tidak ada jaminan bagi yang sudah tarbiyah lama/baru.

Anak yang hafal 30 juz akan ingat dengan orangtuanya ketika yaumul hisab. Cara terbaik berbakti dengan orang tua adalah dengan menghapal Al-Quran.

Tarbiyah dzatiyah lebih mampu mengadakan perubahan. Misalnya Hasan Al-Banna kader Al-Quran, pada saat umur 11 tahun sudah menjadi hafidz. Orang yang menghafal Quran biasanya cerdas. Barang siapa yang menguasai Al-Qur’an, maka ia menguasai ilmu yang terdahulu dan yang akan datang. Setiap pribadi yang berilmu akan berkelompok untuk mengadakan perubahan yang kuat.

Tarbiyah dzatiyah merupakan sarana tsabat (tekun, tegak) dan istiqomah dalam berdakwah. Semakin kita berupaya dekat dengan Allah, maka ujiannya akan lebih berat lagi. Ujian yang paling berat untuk kita adalah ujian hati. Insyaallah yang bisa tarbiyah dzatiyah bisa istiqomah. Barang siapa yang menolong agama Allah, Allah juga akan menolong kita. Kita akan tegar menghadapi ujian, perbanyak istighfar.

Sarana dakwah yang efektif yaitu dengan member contoh. Tunjukkan dengan amal jika tidak dengan Al-Quran/hadits. Sarana amal itu luar biasa banyak. 
1. Muhasabah. 
2. Istighfar, taubat. 
3. Beramal iman seperti amal wajib sebaik mungkin, seperti sholat tepat waktu. 
4. Meningkatkan proporsi ibadah sunnah. 
5. Dzikir. 
6. Tawazun (seimbang). 
7. Milikilah akhlaq (dala menyikapi kehidupan, berpakaian, bergaul) mulia, adab, etika, sopan santun, dijalani dengan sabar, ikhlas, dan syukur. 
8. Mujahadah (bersungguh-sungguh). 
9. Berdoa (senjata orang beriman).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar