Tarbiyah adalah
pendidikan, pembinaan, sarana perbaikan diri yang bisa meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Tarbiyah Dzafiyah
adalah sarana tarbiyah untuk membentuk kepribadian islami oleh dan untuk diri
sendiri, tuntutan bagi diri sendiri.
Tarbiyah merupakan
nikmat yang besar, ilmu dan ukhuwah bisa didapat.
Urgensinya menjaga
diri harus didahulukan daripada menjaga orang lain (QS. At-Tahrim: 6).
Kurangnya tidur dan
lelahnya dakwah adalah nikmat.
Tidak boleh mengeluh
diberi tugas dakwah.
Ketika yang wajib
sudah selesai, yang sunnah menjadi kebutuhan kita. Ibaratkan sunnah seperti
kapal Nabi Nuh, jika kita naik, kita akan selamat/beruntung. Jika tidak kita
akan menjadi orang yang merugi.
Jika anda tidak
mentarbiyahi diri sendiri, siapa yang mentarbiyahi diri anda? (QS.
At-Thaghabun: 9)
Hisab kita bersifat
individual. (QS. Maryam: 95, QS. Al-Isra: 13-14)
Tidak ada jaminan bagi
yang sudah tarbiyah lama/baru.
Anak yang hafal 30 juz
akan ingat dengan orangtuanya ketika yaumul hisab. Cara terbaik berbakti dengan
orang tua adalah dengan menghapal Al-Quran.
Tarbiyah dzatiyah
lebih mampu mengadakan perubahan. Misalnya Hasan Al-Banna kader Al-Quran, pada
saat umur 11 tahun sudah menjadi hafidz. Orang yang menghafal Quran biasanya
cerdas. Barang siapa yang menguasai Al-Qur’an, maka ia menguasai ilmu yang
terdahulu dan yang akan datang. Setiap pribadi yang berilmu akan berkelompok
untuk mengadakan perubahan yang kuat.
Tarbiyah dzatiyah
merupakan sarana tsabat (tekun, tegak) dan istiqomah dalam berdakwah. Semakin
kita berupaya dekat dengan Allah, maka ujiannya akan lebih berat lagi. Ujian
yang paling berat untuk kita adalah ujian hati. Insyaallah yang bisa tarbiyah
dzatiyah bisa istiqomah. Barang siapa yang menolong agama Allah, Allah juga
akan menolong kita. Kita akan tegar menghadapi ujian, perbanyak istighfar.
Sarana dakwah yang
efektif yaitu dengan member contoh. Tunjukkan dengan amal jika tidak dengan
Al-Quran/hadits. Sarana amal itu luar biasa banyak.
1. Muhasabah.
2. Istighfar,
taubat.
3. Beramal iman seperti amal wajib sebaik mungkin, seperti sholat tepat
waktu.
4. Meningkatkan proporsi ibadah sunnah.
5. Dzikir.
6. Tawazun
(seimbang).
7. Milikilah akhlaq (dala menyikapi kehidupan, berpakaian, bergaul)
mulia, adab, etika, sopan santun, dijalani dengan sabar, ikhlas, dan syukur.
8.
Mujahadah (bersungguh-sungguh).
9. Berdoa (senjata orang beriman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar